Parag Agarwal Menguntungkan Amerika Serikat
Parag Agarwal ialah CEO baru Twitter gantikan Jack Dorsey yang memundurkan diri. Parag sebagai pria kelahiran India. Dengan pemilihannya sebagai CEO Twitter, ringkas bakat India demikian diakui di jagad perusahaan tehnologi Silicon Valley, Amerika Serikat. Sebutlah saja, Arvind Krishna dari IBM, Sundar Pichai dari Google, dan Satya Nadella dari Microsoft.
Peristiwa ini disikapi menarik oleh CEO Tesla, Elon Musk dalam account Twitternya @elonmusk. Dengan pemilihan Parag sebagai CEO Twitter, ia menjelaskan jika Amerika Serikat demikian diuntungkan dari talenta bakat turunan India. "AS benar-benar diuntungkan dari talenta bakat India," catat Elon diambil dari IndiaToday.
Harus dipahami, Parag Agrawal sudah jadi orang India ke enam yang jalankan perusahaan besar di Silicon Valley. Dengan umurnya yang baru 37 tahun, dia sebagai salah satunya CEO paling muda. Ia lulus dari perguruan tinggi tehnik terpenting di India, IIT Mumbai.
Ia menuntaskan sarjananya di bagian tehnik dalam pengetahuan computer dari IIT. Kemudian, Agrawal mendapat gelar pasca-kelulusan dari Kampus Stanford. Saat sebelum di Twitter, dia pernah bekerja di Microsoft, AT&T dan Yahoo.
Parag Agrawal tergabung dengan Twitter di tahun 2011 dan memegang sebagai Chief Technology Officer (CTO) semenjak Oktober 2017. Sebagai CTO, dia bertanggungjawab atas taktik tehnis Perusahaan, pimpin tugas untuk tingkatkan peningkatan service perusahaan.
Jack Dorsey, bekas CEO Twitter, menulis dalam e-mail pemunduran dianya jika kepercayaannya pada Agrawal sebagai CEO benar-benar kuat. Dorsey mengutarakan jika dewan jalankan proses yang ketat dengan menimbang semua pilihan dan menunjuk Parag dengan suara bundar. Ia menjelaskan jika Parag ada di balik tiap keputusan penting yang diambil perusahaan.