Layanan Digital Perbankan Tanpa Cabang Makin Populer

Layanan Digital Perbankan Tanpa Cabang Makin Populer

Layanan digital perbankan terus mengalami pertumbuhan seiring diberlakukannya pembatasan interaksi fisik pada masa pandemi Covid-19. Ini menjadikan layanan perbankan tanpa cabang alias branchless banking menjadi menarik untuk terus dikembangkan di Indonesia.

“Pandemi Covid-19 mendorong proses digitalisasi di banyak hal, termasuk industri perbankan. Sekarang infrastruktur sudah semakin mendukung layanan digital, dibuktikan dengan jaringan telekomunikasi yang semakin luas berkat dukungan pemerintah agar jaringan Internet juga menjangkau daerah terluar, terpencil, terdalam di Indonesia,” kata Arya Damar, Direktur Utama Lintasarta, dalam talkshow Branchless Banking To Support Digitalization Innovation 2021, kemarin.

Menurut Arya, ada beberapa hal patut menjadi perhatian saat pelaksanaan digitalisasi dilakukan. Pertama, peningkatan dan pengembangan layanan digital haruslah bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses-proses layanan yang diberikan kepada pelanggan. Kedua, tidak hanya secara sistem, aspek lainnya pun harus dapat mengimbangi dan memberikan dukungan penuh.

“Tantangannya banyak sekali, kita harus siap digital mulai dari talenta harus siap menghadapi perubahan sistem digital, kemudian blue print harus jelas apa yang akan ditetapkan untuk digitalisasi, seperti segmen pasar, produk yang mana, dan teknologinya. Itu semua tentu perlu bersinergi, tidak berjalan sendiri-sendiri,” ujarnya.

Untuk membantu industri perbankan dalam meningkatkan layanan digital, Lintasarta menyiapkan solusi-solusi yang memadai dan siap digunakan oleh para pelaku industri untuk kembali menjalankan bisnisnya di kondisi seperti ini.

Layanan dan Solusi Lintasarta

Sebagai perusahan total solutions information and communication technology (ICT) di Indonesia, Lintasarta menghadirkan solusi ICT melalui Lintasarta electronic Know Your Customer (e-KYC) dan Lintasarta Third Party Card Management (TPCM) yang dapat mendukung layanan digital perbankan atau keuangan non-bank.

Lintasarta e-KYC adalah prosedur untuk mengidentifikasi dan melakukan verifikasi identitas pelanggan secara digital atau online. e-KYC juga membantu mempermudah calon nasabah yang ingin membuka rekening baru atau mendaftar pinjaman tanpa harus datang langsung ke bank.

“Perbankan menawarkan layanan online namun tetap mengharuskan pelanggan berkunjung ke kantor cabang terdekat atau menggunakan kurir untuk mempersingkat proses. Hal ini dapat diatasi dengan e-KYC yang memberikan peluang bagi pelanggan untuk membuka rekening bank tanpa harus mengunjungi kantor cabang. e-KYC juga dapat dimanfaatkan industri perbankan untuk pengajuan kredit online, pencairan dana pensiun, dan digital customer service. Yang menarik e-KYC ini pelanggannya sudah banyak dari perusahaan fintech,” jelasnya.

Sementara TPCM merupakan solusi lengkap untuk pengembangan bisnis proses produk kartu kredit. Layanan ini lengkap dengan cakupan layanan aktivasi, transaksi, pembuatan tagihan, hingga pengawasan dari fraud. Dengan demikian layanan Lintasarta TPCM tidak hanya membantu perusahaan perbankan menyediakan dan mengelola sistem kartu kredit, tapi juga menjaga keamanan sistem dari kemungkinan fraud. TPCM juga dilengkapi infrastruktur yang andal berkat pengalaman Lintasarta selama lebih dari tiga dekade dalam mengembangkan solusi digital di lintas industri.

“Satu hal penting keamanan Lintasarta Third Party Card Management, karena Lintasarta merupakan perusahaan penyedia data center lokal di Indonesia, seluruh infrastruktur penunjang telah tersertifikasi, sehingga data dari setiap transaksi dan data terkait kartu kredit lainnya akan dijaga dengan baik. Kita coba dukung digitalisasi, dengan menawarkan kemudahan dan efisiensi,” paparnya.

Lintasarta memberikan dukungan penuh terhadap peningkatkan digitalisasi di Indonesia serta siap bersinergi dan berkolaborasi dengan pelaku industri lainnya. Selain itu, mendukung solusi-solusi industri lainnya dari siapa pun seperti startup dan universitas.